Sabtu, 16 Januari 2016

Budi Daya Ikan Nila

Cara Budi Daya Ikan Nila :


1.     Persyaratan Lokasi Budi daya Ikan Nila
  • Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat yang tidak berporos..
  • Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5 %.
  • Ikan nila cocok dipelihara di dataran rendah sampai agak tinggi ( 500 m dpl ).
  • Kualitas air untuk pemeliharaan ikan nila harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak / limbah pabrik.
  • Debit air untuk kolam air tenang 8 - 15 liter / detik. karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan baik di air arus deras.
  • Nilai keasaman air ( pH ) tempat hidup ikan nila berkisar antara 6-8,5.
  • Suhu air yang optimal berkisar antara 25 - 30o C.
  • Kadar garam air yang disukai antara 0 - 35 per mil.

2.      Persiapan Kolam :

Kolam adalah salah satu hal yang paling penting untuk membudidayakan ikan nila. Kolam sebagai tempat pembiakan ikan nila perlu dipersiapakan secara maksimal, dengan tahapan - tahapan sebagai berikut :
  • Pengeringan kolam.
  • Perbaikan saluran pemasukkan dan pengeluaran.
  • Pengisian air kolam.
  • Untuk mencegah hewan /  ikan lain masuk, maka dapat dipasang saringan pada pintu masuk air.
  • Masukkan air sampai kedalaman 80 - 150 cm, kemudian tutup pintu pemasukkan dan pengeluarannya, biarkan air tergenang.
  • Penebaran Ikan Nila dilakukan setelah 5 - 7 hari pengisian air kolam.

3.    Penerban Benih Ikan Nila :

Setelah tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan baik, maka pada hari yang kelima sampai hari ketujuh setelah masa pengisian air kolam lakukan penebaran benih ikan nila. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya berukuran antara 8 - 12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor Pemeliharaan ikan nila dilakukan selama 6 bulan atau hingga ukuran berat ikan nila sudah mencapai 400-600 gram/ekor.

4.      Pemberian Makanan :

Dalam pemberian makanan ikan nila diberikan setiap hari dengan komposisi makanan alami dan juga makanan tambahan. Makanan ikan nila ini bisa terdiri dari dedak, ampas kelapa, pelet dan juga sisa-sisa makanan dapur.


5.    Penyakit :

Ikan nila pada umumnya dapat diserang oleh penyakit serius yang disebabkan oleh keadaan yang tidak menyenangkan, seperti populasi yang terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kurang baik dan sebagainya.

Apabila sudah terjadi penyakit yang serius pada sebuah kolam ikan nila, maka semua upaya yang dilakukan akan terlambat dan sia-sia. Penyembuhan dengan memberikan antibiotic

Untuk mengatasi hal ini, maka salah satu hal yang paling umum dilakukan adalah melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengobatan, yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada kolam dan melakukan penyiapan dari permulaan.


6.      Pemanenan Ikan Nila :

Masa pemanenan ikan nila sudah dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 - 6 bulan. Ikan nila pada usia 4 - 6 bulan pemeliharaan akan memiliki berat yang bevariasi, yaitu antara 400-600 gram/ekor.

Bila ukuran berat dari masing - masing ikan dirasa belum maksimal, maka pemanenan bisa juga dilakukan dengan sistem bertahap, dimana hanya dipilih ukuran konsumsi ( pasar ). Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan berikutnya secara bertahap.

Untuk melakukan pemanenan secara mudah bisa juga dilakukan dengan cara mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali.