Senin, 10 Oktober 2016

Jenis - jenis KRL Jabodetabek

KRL JABODETABEK

Tepat tahun 2000, dimulainya abad 21 di awal millennium baru menjadi titik bermulanya era modernisasi armada kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek, dengan datangnya armada KRL berfasilitas pendingin udara (AC) pada setiap keretanya. Dihibahkannya 72 unit KRL AC seri 6000 milik biro transportasi Pemerintah Daerah Kota Tokyo (Tokyo metropolitan Government/Toei), Jepang kepada Pemerintah Republik Indonesia menjadi awal sejarah hadirnya KRL AC eks Jepang di Indonesia. Terbukti setelahnya, seri seri lain krl eks jepang berdatangan dan meramaikan lintas Jabodetabek

1.       KRL Toei Seri 6000
Seri Pembuka Hadirnya Krl – Krl Ac eks Jepang di Indonesia ini juga di kenal dengan sebutan “ KRL Hibah “ Karena statusnya yang merupakan hibah dari Pemerintah kota Tokyo,Jepang untuk pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2000. Sebanyak 72 Unit diberikan untuk di operasikan di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Di Jepang, Krl ini beroperasi sebagai kereta bawah tanah (Subway / Metro) di jalur Toei Mita. Krl berbodi Stainless - steel ini di bangun bersama oleh Hitachi, Alna dan Nippon Sharyo di Jepang, mulai tahun 1968. Walapun memiliki formasi asli 6 kereta per rangkaiannya, Toei seri 6000 di datangkan dalam bentuk tak berurutan dan membuat Krl ini mengalami beberapa kali perubahan formasi rangkaian , bahkan ada 3 rangkaian yang beroperasi dengan membuat kabin masinis rakitan untuk menjadi satu trainset tersendiri, karena di datangkan tanpa kereta berkabin masinis. Standar formasi operasi Krl ini di jabodetabek adalah 8 kereta per rangkaiannya , namun masih ada formasi yang di biarkan asli 6 kereta per rangkaiannya, ada pula yang 4 kereta per rangkaiannya. seri Krl ini memiliki citra sedikit negative akibat unit Ac yang seringkali tak dapat mendinginkan ruang penumpang dengan sempurna. Namun saat ini telah di lakukan normalisasi Ac agar dapat berfungsi menyejukan udara secara optimal.

2.       KRL JR East Seri 103
Datang tahun 2004, Krl seri 103 eks East Japan Railway Company  ( JR East ) adalah seri pertama Krl Eks  JR East yang hadir di Jakarta. Seri 103 adalah KRL dengan populasi terbanyak di jepang, dan rekor tersebut masih bertahan hingga saat ini. Formasi asli seri 103 yang beroperasi di Jakarta adalah 10 kereta per rangkaiannya sewaktu beroperasi di jalur Musashino dan keiyo. Namun hanya sebanyak 16 unit (4 rangkaiannya) hasir ke Jakarata, setelah formasi rangkaian disusutkan menjadi 4 kereta per rangkaian saja. Krl ini juga masih berteknologi Rheostatik dengan bodi dari bahan Mild Steel. Seri Krl yang dibangun bersama oleh Kawaski, Nippon Sharyo, Toktu Car dan Teikoku ini terdiri dari 2 tampilan kabin masinis yakni berkabin masinis rendah dan berkabin masinis tinggi. 103 dengan kabin masinis rendah adalah rangkaian yang di produksi pada awal – awal kemunculan seri ini, sedangkan rangkaian berkabin tinggi adalah rangkaian dengan tahun pembuatan lebih muda. Karena di buat dari  bahan mild steel tampilan body Krl ini bisa diberi aneka warna. Seri 103 ini telah mengalami perubahan tampilan ke berbagai warna bodi selama hamper 12 tahun beroperasi di Indonesia. Warna asli bawaan dari jalur Musashino dan keiyo pada saat itu adalah jingga, sebelum di ubah menjadi kombinasi coklat dan kuning pada tahun 2006, kemudian berganti menjadi warna biru dengan kombinasi biru muda mulai tahun 2008. Pada kesempatan pemeliharaan akhir (PA) kemudian di tahun 2010 dan 2011, Krl ini berganti skema warna menjadi putih dengan garis warna kombinasi jingga dan hijau, terinspirasi dari salah satu warna seri 103 yang beroperasi di Jepang dan pada tahun 2014 Krl seri 103 kembali berganti seragam kali ini dengan skema warna khas KCJ, menjadi putih pada warna dasar dengan garis kombinasi Merah – Putih – Kuning dengan warna muka merah dengan garis kuning

3.      KRL Tokyu Seri 8000

Tahun 2005 dipo Krl di Jabodetabek kembali kehadiran penghuni baru. Krl seri 8000 dari Tokyo Kyuko Electric Railway (Tokyu Dentetsu) yang berbodi stainless stell ini sebelumnya beroperasi di jalur Tokyu Oimachi dan Toyoko Tugas Krl seri 8000 di tanah asalnya berakhir pada tahun 2005, dan setelahnya memulai tugas barunya di Jakarta. Krl yang di bangun oleh anak perusahaan Tokyu Corporation. Yaitu Tokyu Car Corporation sejak tahun 1970 ini Krl berteknologi Chopper yang pertama kali beroperasi di Indonesia Sebanyak 24 Unit yang terbagi dalam 3 rangkaian. 2 rangkaian pertama hadir pada tahun 2005 sedangkan 1 rangkaian berikutnya datang pada akhir 2007.

4.      KRL Tokyu Seri 8500
Menyusul saudara tuanya seri 8000 seri tokyu 8500 eks jalur Tokyu Denentoshi mulai berdatangan ke Jakarta sejak tahun 2006. Walaupun formasi asli saat beroperasi di jepang adalah 10 kereta per rangkaiannya, namun hanya 64 unit kereta ( 8 rangkaian) dengan formasi 8 kereta per rangkaiannya yang di impor ke Indonesia secara bertahap 3 rangkaian pertama datang pada tahun 2006 disusul 2 rangkaian pada tahun 2007 , 2 rangkaian pada tahun 2008 dan 1 rangkaian yang terakhir pada tahun 2009. Khusus rangkaian yang terakhir adalah KRL pertama yang datang setelah terbentuknya anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menangani pengoperasian KRL Jabodetabek yakni PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ)

5.      KRL Tokyo Metro Seri 5000
Seri 5000 eks jalur Tokyo Metro Tozai adalah seri pertama Krl Tokyo Metro yang menghabiskan kehidupan kedua nya di Jakarta. Hadir di Indonesia mulai akhir 2006 dan mulai berdinas pada tahun 2007, kehadiran seri ini kembali menambah variasi armada Krl sejumlah 30 unit
( 3 Rangkaian ) dengan formasi asli 10 kereta tiap rangkaiannya hadir secara bertahap, dimulai dari rangkaian pertama pada akhir 2006, dan diikuti 2 rangkaian berikutnya pada tahun 2007. Pada kenyataannya Krl ini beroperasikan di Jakarta hanya dengan formasi 8 kereta per rangkaiannya , karena prasarana yang belum mendukung.di lintas pada masa itu , Krl bawah tanah (subway)berbodi stainless stell yang diproduksi oleh Kawasaki , Tokyu car, Teikoku dan kinki ini beroperasi di jepang mulai 1966 dan memasuki masa akhir operasi pada tahun 2006.

6.      KRL Toyo Rapid Seri 1000
Seri Ini sejatinya adalah hasil modifikasi dari seri Tokyo Metro 5000 yang di beli oleh perusahaan kereta api Toyo Rapid Railway, Krl berbodi Stainless – Steel ini di produksi oleh Kawasaki, Tokyu Car, Teikoku dan Kinki mulai 1966 dan dimodifikasi dari seri 5000 menjadi seri 1000 pada tahun 1994. Modifikasi meliputi penggantian tampilan muka Krl, Penggantian Bentuk kaca jendela pintu, serta rehabilitasi pada interior dan mengganti warna garis eksterior rangkaian kereta. Seri KRL ini datang di Jakarta juga bersama dengan seri Tokyo metro 5000 total 30 unit (3 rangkaian) dengan formasi asli 10 kereta tiap rangkaiannya datang bertahap, mulai dari rangkaian pertama pada akhir 2006, disusul 2 rangkaian berikutnya pada tahun 2007.

7.      KRL Tokyo Metro Seri 7000

Tahun 2010 adalah tahun pembuka kedatangan Krl – Krl eks Tokyo Metro dalam jumlah banyak, sei ini yang sebelumnya bertugas sebagai kereta bawah tanah (subway) di jalur Tokyo Metro Yurakucho ini didatangkan sebanyak 40 unit (4 rangkaian) berformasi 10 kereta per rangkaian. Seri 7000 yang dubangun bersama oleh okyu Car, Kawasaki dan Nippon Sharyo ini adalah Krl Berbodi Aluminium Alloy pertama yang beroperasi di Indonesia. KRL berteknologi Chopper ini juga menjadi Krl pertama yang langsung diberikan fasilitas kereta khusus wanita (KKW) sejak awal pengoperasiannya yang diresmikan bersama dengan pengoperasian Krl seri ini pada 19 Agustus 2010. Awalnya Krl seri 7000 ini direncanakan langsung beroperasi dengan formasi 10 kereta per rangkaiannya mengingat pada waktu itu prasarana pendukung masih juga belum sepenuhnya siap sehingga akhirnya Krl ini dioperasikan hanya 8 kereta per rangkaiannya.

8.      KRL Tokyo Metro Seri 05
Inilah yang terasa ketika datangnya Krl seri 05 pada akhir 2010 silam. Tanpa diduga dan disangka , PT KAI dan KCJ turut mendatangkan Kr; bawah tanah (subway) asal jalur Tokyo Metro Tozai ini menyusul beberapa kakaknya (seri 5000) untuk beroperasi di Jakarta, sejumlah 80 unit (8 rangkaian) dengan formasi 10 kereta per rangkaiannya. Kedatangan salah satu seri Krl eks Jepang Jabodetabek paling modern ini bertahap di mulai tibanya 2 rangkaian pertama pada akhir tahun 2010, tahun 2011 kembali tiba 3 rangkaian dan 3 rangkaian peutup pada 2012. Seri 05 juga berteknologi Chopper dengan bodi terbuat dari Aluminium Alloy. Di Jakarta, sebagaimana seri lainnya, seri 05 masih dioperasikan dengan formasi hanya 8 kereta tiap rangkaiannya. KRL iini di bangun tahun 1988 oleh Kawasaki dan Nippon sharyo dan merupakan KRL eks Jepang termuda yang hadir di Jakarta pada waktu kedatangannya.


9.      KRL Tokyo Metro Seri 6000
Seri yang merupakan saudara kembar dari seri 7000 Tokyo Metro ini mulai hadir pada tahum 2011, setelah kedatangan seri 05 pada tahun yang sama. Krl dari jalur Tokyo Metro Chiyoda ini didatangkan dalam jumlah yang termasuk paling banyak sepanjang riwayat impor krl eks Jepang pada 2000 – 2013, sebanyak 130 unit (13 rangkaian ) dengan formasi 10 kereta per rangkaian. Namun rekor ini tak bertahan lama, sebelum akhirnya dipatahkan oleh JR East seri 205 yang datang sebanyak 180 unit ( 18 rangkaian) mulai akhir  2013 tibanya seri 6000 Tokyo Metro buatan Tokyu Car, Kawasaki, Nippon Sharyo dan Kisha Kaisha ini diawali pada 2 rangkaian pertama tahun 2011, disusul 5 rangkaian pada tahun 2012 dan diakhiri 6 rangkaian terakhir pada awal tahun 2013. Seri yang merupakan inspirasi awal seri 7000 ini juga memiliki bodi alumunium Alloy dan beroperasi dengan teknologi Chopper. Seperti seri lainnya, seri ini masih beroperasi di Jakarta dengan formasi 8 kereta tiap rangkaiannya.

10. KRL JR East Seri 203
Di sela – sela kedatangan seri 6000 Tokyo Metro, JR East yang sedang memulai peremajaan armada besar – besaran memutuskan untuk menghibahkan rangkaian – rangkaian seri 203 miliknya yang beroperasi di jalur JR Joban dan menggantikannnya dengan seri terbaru. E233 batch 2000. Sebanyak 50 Unit ( 5 Rangkaian ) Berformasi 10 kereta tiap rangkaiannya di datangkan ke Jakarta secara gratis, dengan hanya menanggung biaya ekspedisi dan administrasinya. Seri ini tiba di Jakarta pada tahun 2011, dan memulai operasi pada akhir tahun 2011.Bertepatan dengan diberlakukannya pola operasi loop line yang berlaku di Jabodetabek hingga saat ini.

11. KRL JR East Seri 205
Inilah seri Krl Ac paling Revolusioner sepanjang sejarah pengoperasian Krl Ac eks jepang di Indonesia . Dengan jumlah terbanyak, yakni 180 unit ( 18 rangkaian ) berformasi 10 kereta tiap rangkaiannya Krl ini mencatat sejarah sebagai Krl dengan jumlah terbanyak yang beroperasi di jabodetabek. Pertama kali tiba pada akhir 2013 dan berdinas perdana sejak 5 maret 2014, Krl ini secara resmi memulai pengoperasian Krl Jabodetabek dengan formasi 10 kereta per rangkaiannya. Krl dengan Bodi stainless steel ini adalah Krl termodern yang di miliki KCJ saat ini bersama dengan seri 05. Kedatangan seri 205 ini di maksudkan untuk meremajakan armada yang kurang setelah ditariknya Krl Ekonomi dan Krl – Krl yang bermasalah untuk diperbaiki, berikut menambah jumlah perjalanan sehingga menambah jumlah perjalanan sehingga menambah dan memaksimalkan kapasitas angkut karena berformasi 10 kereta per rangkaiannys. Krl yang juga berteknologi Chooper ini memiliki keunikan di antaranya terdapat 2 unit kereta dengan formasi 6 pintu di tiap rangkaiannya , yang terkenal sebagai 6-doors. Kereta dengan 6 pintu di tiap sisinya ini memiliki ruang berdiri yang lebih luas karena jumlah tempat duduk lebih sedikit, sehingga memaksimalkan daya tampung penumpang. Krl yang di bangun bersama Tokyu Car, Kawasaki, Hitachi, Kinki dan Nippon Sharyo sejak 1985 ini termasuk KRL Berpopulasi banyak di jepang , seperti seri 103, jika tidak ada halangan serta perubahan rencana, setelah kedatangan 180 unit ( 18 rangkaian) pertama seri 205 yang berasal dari jalur JR Saikyo – Kawagoe pada tahun ini akan direncanakan kembali dating sekitar 176 unit ( 22 rangkaian ) seri 2015 dari jalur JR Yokohama dengan formasi 8 kereta per rangkaiannya. Jika seluruh Krl Seri 205 dari jalur JR Yokohama telah tiba di Jakarta, seri 2015 akan semakin kukuh sebagai KRL eks jepang dengan populasi terbanyak yang beroperasi di Jabodetabek.

Ada 3 seri KRL AC buatan dalam negeri yang saat ini beroperasi di lintas Jabodetabek , produk dari PT.Industri Kereta Api  ( INKA ) di Madiun, Jawa Timur

12. KRL – Indonesia ( KRLI )
Pada tahun 2001 PT INKA merampungkan pembuatan seri KRL AC pertama buatan Indonesia yang di namai Kereta Rel Listrik Indonesia ( KRLI ) “ Prajayana “ KRL ini merupakan produk KRL AC pertama INKA berupa rangkaian percontohan yang kemudian menjadi desai acuan untuk produk KRL INKA selanjutnya yaitu krl INKA – Bombardier yang dikenal dengan sebutan Krl Kfw. Krl ini selalu beroperasi dengan rangkaian tunggal ( 1Trainset) sejak awal beroperasinya hingga saat ini.Rangkaian pertama mulai beroperasi pada 17 Februari 2003 dan rangkaian kedua pada tanggal 16 maret 2003. Rangkaian TS1 yang dahulu wajahnya berwarna jingga sering beroperasi sebagai Krl Serpong Ekspres atau Sudirman Ekspress lintas serpong – tanah abang – Manggarai pp, sedangkan TS2 dengan tampilan warna wajah hijau dan ungu acap beroperasi sebagai Krl Bogor Ekspress di lintas bogor – Tanah abang pp. Pada 30 November 2007, Krl ini beralih fungsi menjadi Krl Ekonomi Ac lingkar ciliwung lintas Manggarai – Tanahabang – Kampungbandan – Pasarsenen – Jatinegara – Manggarai dan sebaliknya. Tampilan krl pun seketika berubah, kedua rangkaian mengalami perubahan warna wajah menjadi biru sesuai namanya “Ciliwung Blue Line “ secara bertahap. Seiring Berlakukannya pola operasi loop line Krl jabodetabek , krl ini tak lagi beroperasi mengelilingi Jakarta namun bukan berarti Krl ini seketika menganggur. Dua rangkaian krl ini beralih fungsi menjadi krl pengumpan (feeder) lintas kampong bandan – Jakarta kota pp dan manggarai  - tanah abang – kampong bandan – Jakarta kota pp

13. KRL INKA – Bombardier ( KFW )
Pada tahun 2009, Kementrian Perhubungan Republik Indonesia memesan 40 unit KRL baru kepada PT.INKA pembuatan KRL ini di sponsori oleh bank milik Pemerintah Republik Federal Jerman, Yakni Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (KFW) yang kemudian namanya di identikan dengan seri KRL ini. INKA menggandeng bombardier Transportation membangun KRL ini dan selesai sepenuhnya pada tahun 2011. Total 40 unit ( 10 rangkaian ) berformasi 4 kereta tiap ranagkaiannya , mulai di kirim dari pabriknya di madiun ke Jakarta sejak 2011 dan menjalani serangkaian uji coba untuk melihat performa dan kehandalannya dan mulai awal tahun 2013 KRL dengan bentuk fisik menyerupai KRLI ini menjalani uji coba operasi sebelum akhirnya berlanjut untuk di operasikan hingga saat ini. Dalam pengoperasiannya, Karena hanya berformasi 4 kereta per rangkaiannya , 2 Trainset (TS) di gabung menjadi satu sehingga menjadi 8 unit dalam satu rangkaiannya , selain beroperasi set ganda , KRL ini juga sempat di operasikan sebagai KRL Feeder dengan hanya set tunggal (1TS) yang dioperasikan. Namun kini seluruhnya dioperasikan bergabung 2Ts untuk memenuhi formasi 8 unit kereta dalam 1 rangkaian. Pada awal uji coba operasi , KRL ini hanya berdinas di lintas Duri – Tangerang PP, Tanah Abang – Maja PP, serta Feeder lintas Kampung Bandan – Jakarta Kota PP, dan Manggarai – Tanah abang – Jakarta Kota PP sebelum akhirnya beroperasi juga di lintas lainnya di jabodetabek

14. KRL Repowering ( Holec Ac )
Sejatinya Seri ini bukanlah barang baru. Dhulu seri KRL yang satu ini di kenal sebagai KRL frekuensi gangguan yang paling sering terjadi. Saat ini, wujud aslinya mungkin sudah tak lagi terlihat lalu lalang di lintas jabodetabek. Namun reinkarnasinya hadir kembali dan mulai meramaikan variasi armada KRL Jabodetabek. Inilah KRL Penyehatan eks Holec. Bekas KRL Non – Ac Holec ini menjalani peremajaan di pabrik asalnya , PT INKA Madiun – Jawa Timur. Sejumlah 24 unit ( 6 Rangkaian ) berformasi asli 4 kereta per rangkaiannya mengalami penyehatan total dengan menghilangkan salah satu kabin masinis di tiap rangkaiannya, membenahi eksterior dan interior , serta yang paling penting adalah mengganti seluruh instrumen dan komponen utama KRL yang sebelumnya di pasok oleh Bombardier dan Holec Ridderkerk digantikan oleh instrument dan komponen baru dari Woojin Industrial Systems,Ltd, pabrikan asal korea selatan dan PT.LEN Industri, manufaktur asli Indonesia, Tak ketinggalan, dipasangnya AC di seluruh unit kereta , sehingga kini menjadi KRL AC. Tiga rangkaian dengan formasi 8 kereta per rangkaiannya telah rampung menjalani serangkaian proses penyehatan dan pada 2013 di uji cobakan secara berkala untuk memastikan kehandalannya . Akhirnya setelah menunggu sekitar hamper 1 tahun mulai 29 Maret 2014, KRL rangkaian pertama di operasikan perdana melayani lintas Duri – Tangerang PP.
Sumber : Majalah KA Juni 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar